Petikan novel Di Bawah Lindungan Kaabah nukilan Prof. Dr. Hamka..

Hati saya sangat berdebar melihatkan keadaan itu, saya lihat muka Hamid, di sana sudah nampak terbayang tanda-tanda dari kematian. Sampai di sana dihulurkannya tangannya, dipegangnya kesoh kuat dengan tangannya yang telah kurus, seakan-akan tidak akan dilepaskannya lagi. Saya dekati dia, kedengaran oleh saya dia membaca do'a demikian bunyinya:

"Ya Rabbi, ya Tuhanku, Yang Maha Pengasih dan Penyayang, di bawah lindungan Ka`bah, rumah Engkau yang suci dan terpilih ini, saya menadahkan tangan memohon kurnia.

Kepada siapa lagi yang saya akan pergi memohon ampun, kalau bukan Engkau ya Tuhanku!

Tidak ada suatu tali pun tempat saya bergantung, lain daripada tali Engkau, tidak ada pintu yang akan saya tutup, lain daripada pintu Engkau.

Berilah kelapangan jalan buat saya, saya hendak pulang ke hasrat Engkau; saya menuruti orang-orang yang dahulu daripada saya, orang-orang yang bertali hidupnya dengan hidup saya.

Ya Rabbi, Engkaulah Yang Maha Kuasa, kepada Engkaulah kami sekalian akan kembali….."

Setelah itu suaranya tidak kedengaran lagi; di mukanya terbayang suatu cahaya muka yang jernih dan damai, cahaya keredhaan daripada Ilahi.

Di bibirnya terbayang suatu senyuman dan…. sampailah waktunya lepaslah ia daripada tanggungan dunia yang amat berat ini, dengan keizinan Tuhannya, di bawah lindungan Kaabah!



Cintaku dibawah lindungan kaabah..

Kisah cinta yang berpegang pada janji Allah.

Tutur bicara dilafaz berbisik kalimahNya.

Renungan mata dikaburi iman.

Walau dihambat rintangan..

Cinta berpegang teguh dengan jiwa ketaqwaan.

Masih kah ada lagi cinta sebegini..

Masih kah ujud kata cinta suci dihati..
Berakhir episod cinta ketika sujud memohon keredhaan Ilahi..
Berpisah di dunia bukan erti tiada cinta untuk selamanya,
Difitrahkan untuk bertemu di akhirat jua.
Itulah pengorbanan cinta suci.

Makbulkan ya Allah..
Ameen.