Salam Kasih Ya Habiburraheem..
Keutamaan Sabar dan Syukur Demi Kebahagiaan..

Orang yang beriman selalu diliputi kebahagiaan dalam hidupnya.
Bila hidup anda tidak bahagia, cubalah mengenal erti kesabaran dan bersyukur.
Sabar menurut Ulama adalah “ Atthabata ‘alaa halqi fii ayyi zaman” tetap teguh dan tidak menyimpang dari kebenaran.
Sementara syukur berarti sadar dan yakin bahwa segala nikmat yang dimiliki bersumber dari kemurahan Allah SWT.

Orang yang sabar ketika menghadapi ujian berbagai musibah akan dilimpahi kesejahteraan dan rahmat serta bimbingan dari Allah untuk segera keluar dari kemelut hidup yang dihadapi. Sementara orang yang bersyukur ketika menemui ujian berupa berbagai kesenangan dan nikmat akan ditambahi dan dilipatgandakan kenikmatannya oleh Allah SWT, seperti janji-Nya :
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.
(QS. Ibrahim [14:7 ).

Mengapa orang beriman selalu bahagia...?
Bila mengalami musibah atau bencana, maka orang beriman akan bersikap sabar dan tawakal. Segalanya dikembalikan kepada Allah. Sambil berikhtiar untuk mengatasi cobaan dan hambatan tersebut. Menganggapnya sebagai ujian atau tentangan hidup yang harus diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Sehingga hidupnya menjadi berarti dan lebih bermakna. Dia tidak menyusahkan orang disekitarnya...
malah sebaliknya dia akan memberikan pertolongan dan kemanfaatan untuk orang lain.
Bila menerima kebaikan, orang beriman akan bersyukur kepada Allah atas kurnia nikmat yang telah Allah berikan kepadanya. Segalanya berasal dari Allah dan wajib kita syukuri. Begitulah sikap orang beriman. Dia tidak sombong dan bongkak ketika berhasil dan memperoleh kebaikan sebaliknya dia juga tidak pernah berputus asa bila menderita musibah atau ujian.
Rasulullah SAW bersabda: "Alangkah menakjubkan perkara atau urusan orang mukmin, Allah SWT tidak menetapkan untuknya satu ketentuan (apapun) melainkan hal itu baik baginya. Ini tidak terjadi selain pada orang mukmin. Dan bila ia ditimpa kecukupan rezeki ia bersyukur dan itu baik baginya. Dan bila ia ditimpa kesempitan atau kesusahan ia bersabar dan itu baik baginya."

Lantas mengapa kita sulit untuk bersyukur dan bersabar...? Salah satu penyebabnya adalah hati kita yang tertutup oleh nafsu. Nafsu kita begitu dominan sehingga menghalangi pintu hikmah. Akibatnya hati menjadi beku dan keras. Sulit untuk menerima hidayah dari Allah. Padahal hidayah adalah pintu segala rahmat dan kebahagiaan sejati dari Allah. Semoga kita terhindar dari hati yang keras dan beku.

Ya Rabb,jadikanlah hati kami bersih dan bening sehingga mudah menerima hidayah Mu dan menjadi orang yang sabar dan pandai bersyukur....
Ameen.

*thanks to ustaz dzul n ustaz hashim atas perkongsian bersama..
olive~luvuforever.